Integrasi Perkebunan Teh Dan Peternakan Sapi

Sapibagus berkesempatan mengunjungi Perkebunan Teh milik PTP Negara yang berlokasi di kawasan Gunung Mas, Megamendung, Puncak, Kabupaten Bogor. Lahan ratusan hektar milik BUMN ini banyak menggunakan pupuk organik dan anorganik untuk pemupukan di perkebunannya. Edy Wijayanto selaku founder Sapibagus farm mengatakan bahwa apabila kita bisa memanfaatkan integrasi perkebunan teh dan peternakan sapi maka hal ini akan menjadi sangat efisien.

Salah satu biaya terbesar yang dikeluarkan oleh pihak perkebunan adalah penggunaan pupuk, salah satunya dengan memproduksi pupuk organik yang bahan bakunya berasal dari kotoran sapi. Artinya, di dalam perkebunan tersebut bisa membuat peternakan sapi atau Integrasi Perkebunan Teh Dan Peternakan Sapi, baik sapi potong maupun sapi perah untuk menghasilkan kotoran sapi dalam jumlah banyak. Kotoran sapi inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik.

Integrasi Perkebunan Teh Dan Peternakan Sapi

Integrasi Perkebunan Teh Dan Peternakan Sapi

Berdasarkan pengalaman, Integrasi Perkebunan Teh Dan Peternakan Sapi adalah apabila untuk menghasilkan susu sapi yang optimal, maka diperlukan hijauan yang banyak minimal 10% dari bobot tubuh sapi. Demikian juga untuk indukan sapi potong, konsumsi hijauan rata-rata sekitar 10% dari bobot tubuh sapi. Jadi, misalkan bobot tubuh indukan sekitar 400-500 kilogram (kg), maka kita membutuhkan sekitar 40-50 kg hijauan dalam sehari.

Integrasi Perkebunan Teh Dan Peternakan Sapi bahwa Hijauan yang dibutuhkan ini tentu bisa ditanam di sekitar perkebunan teh ini. Masing-masing sapi yang mengonsumsi 50 kg hijauan, biasanya akan menghasilkan 20 kg kotoran sapi. Dengan ini, maka pihak BUMN bisa menghemat pengeluaran biaya pembelian pupuk di perkebunan ini. Hal ini tidak hanya berlaku untuk perkebunan teh, tetapi juga untuk perkebunan sawit, perkebunan karet, dan lain sebagainya.

 

Terlebih, Erick Thohir selaku Menteri BUMN pernah menyinggung bahwasannya beliau ingin membeli peternakan di Belgia  agar Indonesia mampu mengurangi kuota impor, padahal beliau bisa mengoptimalkan potensi yang ada di bawah kewenangannya. Beliau bisa menginstruksikan masing-masing PTPN untuk berusaha membuat pabrik pupuk untuk kebutuhan perkebunannya sendiri yang berbasis kotoran sapi.

Integrasi Perkebunan Teh Dan Peternakan Sapi

Selain sarana yang sudah tersedia, pihak BUMN juga tidak perlu investasi besar seperti harus membeli peternakan di Luar Negeri. Selain itu, mereka juga bisa memberdayakan masyarakat di lingkungan ini dan menghemat devisa untuk mendatangkan pupuk organik. Apabila masing-masing PTPN ini bisa menghasilkan ribuan pedet dan menghasilkan banyak kotoran sapi untuk dijadikan sebagai pupuk, maka harapan BUMN tadi supaya mengurangi impor bakalan dan daging sapi akan tercapai.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top