Integrasi Efisien Peternakan Sapi

Sapibagus berkesempatan berkunjung ke PT Kariyana Gita Utama beberapa waktu lalu, Peternakan yang berlokasi di daerah Cicurug, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat ini adalah peternakan pertama yang memelihara sapi-sapi impor. Feedloter ini berdiri sejak tahun 1990-an. Tim Reporter Sapibagus juga berkesempatan untuk melihat Integrasi Efisien Peternakan Sapi untuk diterapkan.

Di sana terdapat indukan-indukan maupun pejantan sapi-sapi Brahman Cross (BX) yang dipelihara dan dikembangbiakkan, beberapa populasi sapi ini lahir secara alami dan beberapa lagi merupakan hasil Inseminasi Buatan atau kawin suntik. Sapi-sapi ini akan dikelompokkan di kandang yang sesuai dengan jenisnya, misalnya para pejantan dewasa akan dimasukkan ke dalam kandang penggemukan (fattening) dan indukan-indukan akan dibagi lagi menjadi beberapa kelompok di antaranya adalah indukan bunting muda, indukan bunting tua, indukan melahirkan, indukan menyusui, dan indukan yang telah melahirkan.

Integrasi Efisien Peternakan Sapi

Indukan yang siap melahirkan akan  dipisahkan ke kandang melahirkan untuk mendapatkan penanganan dan pengawasan khusus dari petugas. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan anakan sapi yang baru lahir akan terinjak-injak oleh indukan bunting lainnya. Kandang khusus melahirkan ini akan dilapisi oleh jerami agar terasa hangat dan empuk ketika diinjak oleh sapi.

Pedet sapi yang berusia 2 minggu – 2 bulan masih dikelompokkan bersama dengan indukannya karena masih perlu mendapatkan pantauan khusus secara rutin oleh petugas. Sedangkan, sapi berusia 2 – 3 bulan akan dikelompokkan ke kandang lepas sapih dan sapi berusia satu tahun akan masuk ke dalam stok siap potong.

Integrasi Efisien Peternakan Sapi

Selain mengelola kandang dalam bidang breeding, industri peternakan ini juga bergerak dalam bidang penggemukan. Mayoritas, jenis sapi yang dipelihara adalah jenis Brahman cross dan persilangan Brangus. Bakalan-bakalan sapi ini didatangkan dari Negara Australia menggunakan jalur laut. PT Kariyana Gita Utama memiliki kapasitas kandang penggemukan yang mampu menampung sekitar 6.000 ekor sapi dengan luas lahan sekitar 12 hektar. Sapi-sapi akan dipelihara selama empat bulan untuk proses penggemukkan.

Baca Juga : Bisnis Pembiakkan Atau Penggemukkan Sapi Mana Yang Lebih Menguntungkan

Lazimnya, sapi-sapi yang ada di kandang penggemukan akan diberikan pakan berupa jerami padi dan diberi pakan tambahan berupa konsentrat. Kedua jenis pakan ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sapi dan menambah bobot badannya. Sapi-sapi yang dipelihara di sana rata-rata memiliki ADG 0,8 kilogram per hari untuk sapi lepas sapih. Sedangkan, sapi-sapi penggemukan bisa mencapai 1,2 – 1,5 kilogram per hari. Nantinya, sapi – sapi ini akan dijadikan sapi siap potong harian maupun sebagai hewan qurban.

Integrasi Efisien Peternakan Sapi

Untuk memenuhi kebutuhan mineral sapi, para peternak menyediakan bak yang bisa diisi dengan air secara otomatis. Jadi, ketika air tersebut habis, maka mesin di ujung kandang akan segera mengisinya dan sapi-sapi tidak perlu khawatir akan rasa haus. Demi kenyamanan sapi, lantai kandang pun dilapisi dengan ampas gergaji agar kaki-kaki sapi tidak merasa lelah berdiri di atas permukaan yang keras. Ampas gergaji ini akan diganti setiap tiga minggu sekali.

Setelah dipelihara selama empat bulan, sapi-sapi akan dikirim ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) untuk disembelih dan dijadikan sebagai sumber pasokan kebutuhan daging sapi.  Dengan sistem pakan dan pemeliharaan yang baik, daging yang akan dihasilkan pun akan memiliki kualitas yang baik dan prima.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top