Ini mimpi Jokowi soal pembibitan sapi di Indonesia
Dalam kunjungan kerjanya di Lima Puluh Kota Presiden Jokowi menyampaikan opininya soal prospek pembibitan sapi di Indonesia. Berikut ini kutipan langsung dari beliau yang kami salin dari halaman resmi facebook pagenya.
Dari balai pembibitan sapi unggul seperti simental, limosin dan ras lokal di Lima Puluh Kota saya terinspirasi untuk membangun pusat-pusat pembibitan sapi di daerah-daerah lain. Di sini, sapi dilepas sehingga biaya produksi rendah.
Ada banyak lokasi potensial yang bisa dikembangkan menjadi pusat-pusat pembibitan sapi.
Pusat pembibitan bisa menyediakan inseminasi buatan dan bakalan betina sapi unggul untuk disebar ke para petani. Dua hal ini sangat penting untuk memperkuat peternakan rakyat, sehingga swasembada daging sapi memiliki alasan yang kuat.
Catatan dari redaksi sapibagus, diperlukan usaha keras utk bisnis breeding. Selain lama juga marginnya kecil, namun bisa disiasati dengan integrasi pertanian & perkebunan insya Allah masih ada peluang.
Apalagi sekarang harga bibit & bakalan makin mahal, maka usaha breeding masih menjanjikan. Yang penting hijauan cukup, sedang pakan konsentrat cukup sedikit saja.
Simulasi waktu yang dibutuhkan untuk pembibitan:
– sapi persiapan bunting 3 bln.
– lama bunting 9 bln.
– jadi bakalan 18 bln.
– pengemukan 6 bln.
Total kurang lebih 3 thn untuk jadi sapi siap potong. Kalau sapi bunting banyak konsumsi rumput, jadi biaya pakan murah. Pedet lahir sampai umur 5 bulan banyak konsumsi susu dari indukan. Alias pedet makannya gratis, sembari indukannya sudah mulai bunting lagi.
Kalau sapi indukan dipelihara petani untuk menghasilkan bakalan perlu 2.5 thn. Untuk itu diperlukan strategi khusus untuk usaha pembibitas sapi agar bisa berjalan dengan baik.