Cara Membuat Fermentasi Jerami Hijauan Bernutrisi Tinggi

Menjelang musim panen jerami, banyak sekali petani dan peternak yang mulai kebingungan mau diapakan jerami-jerami yang banyak tersebut. Sapibagus farm memberikan solusi untuk memanfaatkan jerami-jerami sebagai pakan ternak dengan cara membuat Fermentasi Jerami Hijauan.

Sudah tak asing lagi, bahwa jerami adalah salah satu bahan pakan yang umum dan banyak diberikan kepada hewan ternak ruminansia. Namun, sayangnya kandungan nutrisi dalam jerami tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan bahan pakan lain. Maka dari itu, untuk meningkatkan kadar nutrisi yang terkandung dalam jerami, diperlukan adanya proses Fermentasi Jerami Hijauan.

Fermentasi Jerami Hijauan

Proses fermentasi dilakukan dengan cara mencampurkan jerami dengan bahan baku pakan tertentu untuk meningkatkan palatabilitas dan kadar nutrisi yang terkandung. Jerami mengandung kadar abu yang sangat tinggi, sekitar 20%. Begitu pula serat kasarnya, sekitar 30%.

Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses Fermentasi Jerami Hijauan ini antara lain jerami, probiotik, pollard, dan garam. Sebaiknya para petani atau peternak menggunakan jerami yang sudah layu atau kering untuk menghindari faktor jamur yang akan menimbulkan aroma tidak sedap.

Fermentasi Jerami Hijauan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyusun lapisan awal dengan cara menghamparkan jerami sepanjang 30 – 50 centimeter (cm). Kemudian, taburkan probiotik dengan aktivator EM4 yang sudah dicampur dengan molasses dan air ke atas jerami secara merata. Lakukan penyiraman berulang kali hingga seluruh permukaan jerami tersiram secara keseluruhan.

Setelah itu, taburkan pollard. Pollard bisa diganti dengan dedak karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu untuk meningkatkan nilai nutrisi jerami. Nutrisi yang tadinya hanya bersumber dari jerami, kini ditambah dengan nutrisi pollard yang mengandung 14 -16% protein, kandungan serat kasar yang cukup rendah, dan kandungan mineral yang tinggi. Sangat cocok dijadikan sebagai pakan ternak.

Fermentasi Jerami Hijauan

Kemudian, taburkan garam untuk menambah cita rasa agar sapi senang dan lahap memakannya. Lakukan tahap-tahap tersebut berulang kali dan tumpuk jerami untuk lapisan-lapisan selanjutnya. Proses ini akan dilakukan secara berulang sampai wadah penuh atau bahan telah habis.

Tahap terakhir dari proses ini adalah tutup jerami dengan terpal dan timpa dengan pemberat. Seiring berjalannya waktu, tumpukan ini akan sedikit menurun. Apabila dibuat dengan tinggi sekitar 2 meter, maka akan menurun sekitar 40 – 50 cm.

Proses fermentasi serat kasar akan berlangsung selama minimal 3 minggu, jadi biarkan tumpukan jerami ini tertutup hingga 1 bulan. Setelah itu, baru dipanen. Jangan terkejut apabila bagian atas jerami sedikit lembab dan berjamur, itu wajar karena uap panas tidak bisa keluar.

Setelah terpal dibuka, biarkan dulu jerami terkena angin selama 10 menit. Setelah itu baru bisa diberikan kepada ternak. Dijamin, ternak akan makan dengan lahap dan menghabiskan seluruh jerami karena tingkat palatabilitas dan kadar nutrisinya sudah meningkat.

Fermentasi Jerami Hijauan

Kadar abu yang tadinya terkandung sekitar 20% bisa menurun di bawah 5%, begitu pun serat kasar yang tadi terkandung 30% akan menurun menjadi 10%.

Begitulah cara memanfaatkan jerami sebagai pakan ternak dengan biaya hemat dan proses yang sederhana. Kalau memakai acuan Standar Nasional Pakan Ternak, fermentasi jerami ini sudah memenuhi syarat untuk diberikan.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Sapibagus farm di contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top