Faktor Dan Gejala Distokia Pada Ternak Sapi

indukan-dan-anakan-simental-320x180

Distokia adalah suatu gangguan dari suatu proses kelahiran atau partus, yang mana dalam stadium pertama dan stadium kedua dari partus itu keluarnya fetus menjadi lebih lama dan sulit, sehingga menjadi tidak mungkin kembali bagi induk untuk mengeluarkan fetus kecuali dengan pertolongan manusia.

Penyebab-penyebab dasar distokia pada sapi antara lain :

BACA: CARA SUPAYA SAPI BETINA CEPAT BIRAHI

Faktor Lingkungan

  1. Ternak yang diberi makan yang jelek dan berada dalam kondisi yang buruk maka dapat mengalami kasus distokia yang tinggi, dan mengurangi daya hidup pedet. Pemberian pakan yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan meningkatnya berat fetus, timbunan lemak intrapelvis, dan beresiko besar mengalami distokia. Namun pengurangan diet secara drastis pada beberapa minggu terakhir kebuntingan juga harus dihindari karena fetus akan terus tumbuh, sedangkan tubuh induk akan menjadi korban karena nutrisinya terserap ke fetus.
  2. Hipokalsemia pada saat kelahiran adalah salah satu penyebab inersia uterine primer. Beberapa penyakit lain seperti salmonellosis dan brucellosis juga dapat menyebabkan distokia

Faktor Intrinsik

  1. Umur, berat badan, ukuran pelvis induk : insiden distokia yang tinggi terjadi pada sapi dara, yang dikawinkan sewaktu muda, dan pada kelahiran pertama sapi, namun hal ini dapat hilang seiring bertambah besarnya induk. Diameter pelvis dan area pelvis juga meningkat seiring pertumbuhan dari berat badan induk. Jarak eksternal diantara tuber coxae juga harus lebih besar dari 40 cm sebelum sapi dara dikawinkan.
  2. Lama kebuntingan : hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada beberapa ras continental (Bos taurus) menunjukkan waktu kebuntingan lebih lama, sampai hampir 290 hari dibandingkan waktu normal sapi yakni 283 hari. Pada sapi yang bunting lebih lama juga dapat meningkatkan berat anak sapi rata-rata 0,5 kg per hari dan panjang tulang fetus juga meningkat.
  3. Presentasi fetus : insiden distokia dan lahir mati juga kasus-kasus tertinggi dalam kasus distokia.
tes kebuntingan
tes kebuntingan

Gejala Distokia

Lama kelahiran durasi kelahiran sangat bervariasi, harus ada tanda-tanda kemajuan yang terus-menerus selama pengeluaran fetus. Kelahiran mungkin menjadi melambat pada keturunan-keturunan tertentu, seperti pada Charolais, atau jika anak sapi relatif besar. Anak sapi dapat bertahan hingga 8 jam selama tahap kedua kelahiran tetapi waktu pengeluaran biasanya lebih pendek. Penyimpangan dari kondisi normal yang tampak atau diduga ada harus diperiksa. Indikasi dari terjadinya distokia meliputi:

  • Tahap pertama kelahiran yang lama dan tidak progresif
  • Sapi berdiri dengan postur abnormal selama tahap pertama kelahiran.
  • Pengejanan kuat selama 30 menit tanpa munculnya anak sapi
  • Kegagalan anak sapi untuk dikeluarkan dalam waktu 2 jam setelah amnion tampak pada vulva.
  • Malpresentasi, malpostur atau maldiposisi yang nyata. Misalnya, tampaknya kepala fetus tanpa kaki depan, ekor tanpa kaki belakang, kepala dan salah satu kaki depan.
  • Cairan amnion tercemar darah pada vulva. Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa hipoksia fetus mungkin ada dan kematian fetus telah terjadi .

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top