Penyakit kembung memang tak lagi asing bagi para peternak, hal ini seringkali mengakibatkan sapi yang dipelihara tak nafsu makan bahkan bisa sampai tumbang. Sapi kembung itu bisa bermacam-macam penyebabnya, salah satunya adalah karena kelelahan dan lambungnya tidak normal.
Kemudian, bisa juga karena terjadinya perubahan formula pakan yang tidak diketahui sebelumnya. Sehingga mikroba di dalam perutnya tidak bisa menyesuaikan secara cepat, bisa dipicu karena terjadinya asidosis atau keasaman pada rumennya.
Rumen sapi bekerja berdasarkan fermentasi yang berupa nutrisi. Apabila rumen tidak bisa mencerna pakan yang masuk karena perubahan formula, maka akan terjadi produksi gas yang membuat sapi merasa kembung.
Cara mengatasinya pun ada dua cara, dilihat dari bagaimana kondisi sapi tersebut. Apakah masih bisa berdiri? Atau sudah roboh? Apabila sapi masih berada dalam posisi berdiri, artinya ia masih kuat. Maka kita cukup mengganti pakannya dengan hijauan, tujuannya agar saliva atau air iur sapi keluar. Air liur sapi yang keluar akan mengurangi kadar asam pada rumennya.
Selain itu, kita juga harus membersihkan saluran usus besar melalui anus. Agar gas bisa keluar dan tidak menumpuk di dalam lambungnya. Boleh juga memberikan cairan minyak kelapa atau minyak goreng melalui mulut sapi.
Tapi, apabila sapi sudah berada dalam kondisi roboh. Maka tidak ada cara lain selain menggunakan alat bernama trokar. Trokar ini akan ditusukkan pada tubuh sapi, kemudian gas yang ada di dalam rumennya akan keluar melalui lubang trokar.
Lokasi penancapannya tepat pada legok lapar yang mengalami kembung, di sebelah kiri. Kemudian, cairan pembentuk gas akan dikeluarkan dengan cara menekan bagian bawah perut sapi. Apabila cairan ini tidak dikeluarkan, maka ia akan membentuk gas baru.
Bagi para peternak yang belum memiliki alat trokar ini, bisa memesan di sapibagus farm melalui contact person yang tertera di bawah ini.
Untuk mengetahui informasi obat sapi kembung lebih lanjut, silahkan klik disini