Besarnya Potensi Ekonomi dan Manfaat Memelihara Sapi Potong

Padang-penggembalaan--sapi
foto: heru-sapibagus

Integrasi Perkebunan dan Limbah Pertanian.

Pola integrasi antara tanaman pangan dan ternak atau yang sering kita sebut dengan pertanian terpadu, adalah memadukan antara kegiatan peternakan dan pertanian. Pola ini sangatlah menunjang dalam penyediaan pupuk kandang di lahan pertanian, sehingga pola ini sering disebut pola peternakan tanpa limbah karena limbah peternakan digunakan untuk pupuk, dan limbah pertanian untuk makan ternak. Selain itu, memanfaatkan lahan-lahan kosong di sekitar tanaman pangan untuk hijauan pakan dapat meningkatkan suplai pakan dan efisiensi penggunaan lahan. Integrasi hewan ternak dan tanaman dimaksudkan untuk memperoleh hasil usaha yang optimal, dan dalam rangka memperbaiki kondisi kesuburan tanah. Interaksi antara ternak dan tanaman haruslah saling melengkapi, mendukung, dan saling menguntungkan, sehingga dapat mendorong peningkatan efisiensi produksi dan meningkatkan keuntungan hasil usaha taninya.

mekanisme-pembuatan-biogas
mekanisme-pembuatan-biogas

Potensi Kotoran Sapi sebagai Pupuk Organik dan Biogas

Potensi Kotoran Sapi sebagai Pupuk Organik Hasil sampingan pemeliharaan ternak sapi atau sering juga disebut sebagai kotoran sapi tersusun dari feses, urine dan sisa pakan yang diberikan (terutama untuk ternak yang dikandangkan). Hasil sampingan ini merupakan bahan utama pembuatan kompos yang sangat baik dan cukup berpotensi untuk dijadikan pupuk organik serta memiliki nilai hara yang cukup baik. Pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak dapat menghasilkan beberapa unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, sehingga menjadi pupuk alternatif untuk mempertahankan produksi tanaman.

Biogas sebagai Sumber Energi Alternatif dan Solusi Pelestarian Alam Selain sebagai pupuk organik, kotoran sapi juga dapat dijadikan sebagai pembentukan biogas. Biogas memberikan solusi terhadap masalah penyediaan energi dengan murah dan tidak mencemari lingkungan.

Pasar Hewan Sunggingan Boyolali Jawa Tengah
Pasar Hewan Sunggingan Boyolali Jawa Tengah

Nilai Tambah Bagi Masyarakat dan Pemerintah

Nilai Tambah Bagi masyarakat Petani-Peternak Penerapan model integrasi ini, dapat menambah sumber-sumber pendapatan baru bagi para petani. Sumber pendapatan tersebut meliputi: penjualan ternak, penjualan kelebihan pupuk organik, penjualan penghasilan padi, efisiensi pengeluaran untuk energi baik untuk proses memasak maupun untuk penerangan, dan efisiensi pengeluaran pembelian pupuk. Penggunaan biogas dan pupuk organik selain memberi manfaat kepada peternak, juga dapat mengurangi beban subsidi pemerintah mengenai penyediaan sumber energi dan pupuk untuk pertanian.

Serta dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat di desa dan kota, pasar hewan kembali ramai, alat angkut hewan ke konsumen atau RPH, Potongan harian sapi lokal di RPH selalu tersedia, dan pendistribusian daging ke pasar merata. Keuntungan lainnya dapat mengurangi impor daging sapi dimana konsumsi daging sapi saat ini mencapai 650.000 ton. Dimana sumber daging 50% dari impor 325.000 ton dengan harga Rp 80.000/kg. Berarti Menghemat devisa negara.Rp 25 Trilyun utk impor per tahun.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top