Berikut hasil liputan sapibagus dalam diskusi yang diselenggarakan oleh komunitas Bincang Bincang Agribisnis di Cikini, Jakarta Pusat (3/6/16) tentang rasionalitas harga daging sapi sebagai salah satu pembicara H. Asnawi, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesi (APDI).
Dalam 6 (enam) bulan terakhir ini harga daging sapi masih tetap tinggi di kisaran Rp 115.00 perkilo, meskipun berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah antara lain menyediakan kapal ternak untuk mengurangi biaya distribusi, membuka lebar-lebaran kran impor daging beku. Sudah dikeluarkan trilyunan dana dari APBN untuk swasembada daging sapi, namun belum kelihatan hasilnya.
Permasalahan utama adalah tingginya harga adalah kebutuhan daging sapi tidak dapat dipenuhi dari sapi dalam negri dan harus diimpor. Juga rendahnya nilai tukar rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing turut menjadi faktor yang mempengaruhi tingginya harga daging ini.
Harapan masyarakat adalah harga daging bisa terjangkau, sedang Pemerintah berharap bisa di harga Rp 80.000. Mungkinkah harapan pemerintah itu bisa kesampaian, berikut ulasannya:
A. Kondisi saat ini
- Kebutuhan daging sapi dalam negri tahun 2016 Sebanyak 675.000 ton atau 3,4 juta ekor sapi
- Pasokan sapi lokal 440.000 Ton setara 2,5 juta ekor sapi (65%)
- Pasokan daging import 235.000 Ton setara 1,4 juta ekor sapi (35%)
B. Harga Pasar
- Impor sapi dari Australia US$ 3,15/Kg ( RP 44.100 /kg ) HPP sapi hidup
- Harga karkas sapi import di RPH berkisar Rp 87.000–88.000 / Kg
- Harga pokok daging sapi bagi pedagang daging eceran Rp 109.000 – 111.000/ Kg
- Harga jual daging fresh atau segar di pasar berkisar Rp 115.000 –120.000/Kg
- Laba kotor di dapat pedagang daging eceran di pasar berkisar 4.000 – 5.000 Kg
- Sangat tidak mungkin harga daging dapat dijual dibawah 100.000 / Kg.
- Sangat rasional harga daging sapi segar dipasar tradisional masih diatas 100.000/Kg
C. Harga Pemerintah
- Pemerintah menugaskan Kementrian Perdagangan dan Pertanian dengan menunjuk BUMN sebagai peaksana operasi pasar
- Harga beli pemerintah daging import Australia US$ 4,7– 5,2 /Kg (RP 67.000 –73.000/Kg)
- Harga jual Pemerintah 80.000 /Kg
- Laba kotor yang di dapat oleh BUMN sebesar 13.000 – 7.000 / Kg
- Sangat rasional Pemerintah menjual daging frozen dengan harga RP. 80.000/Kg
- Secara objektif dan kasat mata daging import kualitasnya dibawah daging fresh.
D. Solusi Jalan Keluar
- Swasembada Daging Sapi mesti diawali dengan Swasembada Sapi.
- Swasembada Daging sapi tidak terkontamininasi oleh kepentingan politik.
- Peternakan Rakyat terus dibina dan ditingkatkan menjadi peternakan berskala industri.
- Pemerintah membangun industri Peternakan dengan menunjuk BUMN sebagai Induknya.
- Untuk meningkatkan populasi sapi, pemerintah melalui BUMN harus mengadakan minimal 2 Juta indukan betina Produktif.
- Importir Swasta diwajibkan melakukan Breeding min. 5 % dari kuota impor sapi untuk tahap pertama dan ditingkatkan persentasenya setiap tahun
- Import Sapi Potong dan Impor Daging tetap berlanjut dan proses pengurangan kuota Import disesuaikan dengan proses pertumbuhan populasi Sapi.
Anda Perlu Baca >> PERBEDAAN DAGING SAPI LOKAL VS IMPOR