Tujuan Inseminasi Buatan adalah untuk meningkatkan mutu genetik sekaligus meningkatkan produktivitas. Inseminasi Buatan juga merupakan salah satu cara menghindari penyakit menular dari kawin alami. Inseminasi Buatan semakin mengalami peningkatan, termasuk dengan adanya program SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting) yang diadakan oleh pemerintah pusat. Inseminasi Buatan merupakan cara terbaik agar sapi betina bisa bunting, kemudian diatas IB ada lagi satu teknologi yang dinamakan Transfer Embrio.
Selama ini cukup banyak permasalahan yang terdapat di lapangan yang berusaha melakukan IB namun tidak berhasil. Faktor keberhasilan Inseminasi Buatan adalah sebagai berikut :
- Kualitas semen bekunya
- Petugas yang melakukannya
- Bagaimana proses melakukan Inseminasi Buatan nya
- Kondisi sapi betina yang akan dilakukan IB.
- Komunikasi antara para peternak dan petugas Inseminator.
Timing untuk melakukan IB juga perlu diperhatikan, karena sapi betina meskipun birahi nya bagus belum tentu siap bunting. Terkadang para peternak belum mengetahui bagaimana yang disebut birahi yang benar, birahi yang bagus itu sudah jelas keluar lendirnya bening tidak keruh. Karena jika lendirnya keruh berarti ada masalah dalam tubuh sapi.
Masih banyak juga petugas inseminator yang menggampangkan proses IB tanpa memperhatikan waktu yang tepat untuk melakukannya, atau para petani juga terlalu mendadak dalam penyampaian informasi. Jangan membenarkan perilaku yang biasa dilakukan, namun biasakanlah untuk berlaku yang benar. BIB tidak mungkin mendistribusikan sperma apabila tidak memenuhi SNI. Kerusakan sperma beku banyak terjadi di tempat penyimpanan petugas.
Jika sapi betina sudah dewasa secara tubuh dan kelamin, maka bisa di Inseminasi Buatan dengan bibit sapi jenis apapun. Kecuali indukan sapi kecil seperti sapi Bali, Madura dan Aceh, hanya bisa melakukan IB dengan jenis sapi yang sama seperti jenis sapi indukannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan menghubungi contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.