pembentukan-kepengurusan-dewan-peternak-rakyat-nasional

Refleksi Setahun Dewan Peternak Rakyat Nasional

Ketua Umum Dewan Peternak Rakyat Nasional Teguh Boediono Sebagai dalam siaran persnya menyatakan bahwa Kongres Peternak Rakyat Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 28 November 2016 yang lalu di Jakarta, telah menghasilkan putusan antara lain Pembentukan Dewan Peternak Rakyat Nasional (Depernas) dan menetapkan tanggal 28 November sebagai Hari Peternak Rakyat Nasional. Pada hari Selasa tanggal 28

Seminar Nasional PERSEPSI II di Bali

PERSEPSI bekerja sama dengan Universitas Udayana mengadakan Seminar Nasional PERSEPSI II dengan tema “Pengembangan Agribisnis Peternakan Untuk Memperkuat Ekonomi Perdesaan di Indonesia”. Dengan Keynote Drh. I Ketut Diarmita, MP (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan), Prof. Dr. Ir. I Nyoman Suparta, Ms., MM (Ketua PERSEPSI Bali) dan Ir. Teguh Budiyana, M,Sc. (Ketua Umum Pusat PPSKI dan Ketua

daging-kerbau-impor-india

Keputusan WTO Merugikan Petani dan Peternak

  Keputusan Organisasi Pedagangan Dunia (WTO) yang memenangkan gugatan AS dan NZL terhadap pembatasan impor pangan dan produk peternakan Indonesia akan merugikan para petani dan peternak Indonesia. Untuk it pemerintah mengajukan banding terhadap putusan WTO. WTO memberikan waktu bbanding sampai akhir januari 2017, apabila tidak dilakukan maka Indonsia harus mebuka kembali pembatasan Impor seperti yang

pembukaan-kongres-16-asosiasi-peternakan-indonesia

Depernas mendesak pemerintah keluar dari WTO

Dewan Peternak Rakyat Nasional (Depernas) mendesak pemerintah segera mengambil langkah keluar dari World Trade Organization (WTO), menyusul keluarnya vonis yang dijatuhkan organisasi perdagangan dunia itu kepada Indonesia. BACA: TERBENTUKNYA DEWAN PETERNAK RAKYAT NASIONAL Menurut Ketua Presidium Depernas, Teguh Boediyana, vonis tersebut dapat mempengaruhi masa depan peternakan nasional serta mematikan peternak rakyat. Untuk itu Depernas minta pemerintah