Surat Terbuka Untuk Bapak Presiden Dari Peternak Sapi Lokal

Surat Terbuka Untuk Bapak Presiden Dari Peternak Sapi Lokal

Kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo,

Saya sangat mengapresiasi instruksi Bapak untuk menurunkan harga daging sapi karena melihat negara tetangga kita Malaysia bisa menjual dengan harga Rp 70.000 dan Bapak Presiden mentargetkan Rp 80.000 perkilo di pasaran lokal.

Facebook-page-Jokowi

Bila harga tersebut tercapai tentu masyarakat akan banyak mengkonsumsi daging yang kaya akan protein ini, sehingga masyarakat bisa meningkatkan konsumsi protein dan menjadikan rakyat Indonesia bisa lebih sehat.

Bila tujuannya untuk Indonesia lebih sehat dengan mengkonsumsi protein lebih banyak, maka tidak harus dipaksakan mengkonsumsi daging sapi. Sebab sumber protein yang melimpah di tanah air sangat banyak dan murah, seperti ikan dan daging ayam yang harganya hanya sepertiga dari harga daging sapi.

Jokowi-Kapal-Ternak-Tanjung-Priok

Adalah tidak sehat memaksakan harga murah dengan cara mengimpor daging beku jenis (secondary cut), sebab selain kualitas dagingnya rendah karena banyak kandungan air dan lemak. Juga sangat riskan kebutuhan pangan rakyat Indonesia ini kita gantungkan ke negara lain.

Demo-penolakan-impor-daging-India-2016
Peternak rakyat membutuhkan pembinaan

Saya ingat janji bapak saat kampanye pemilihan presiden, ingin mengurangi ketergantungan impor termasuk daging sapi, namun saat sekarang justru yang terjadi sebaliknya. Keuntungan mengimpor daging sapi hanyalah dinikmati oleh negara lain.

Anda Wajib Baca: Harapan Peternak Terhadap Janji Kampanye JOKOWI

Tetapi apabila kita bisa memproduksi sendiri ternak sapi,  maka kita akan mendapatkan banyak nilai tambah berupa penyerapan tenaga kerja dan dapat memanfaatkan bahan pakan yang melimpah.

Demo-Penolakan-impor-daging-kerbau-india
Peternak rakyat membutuhkan perlindungan.

Tentu Bapak Presiden sangat paham bahwa tingginya harga daging sapi ini akibat terbatasnya pasokan sapi lokal, karena populasi sapi tidak sebanding dengan kenaikan permintaan. Seharusnya dengan kondisi tingginya harga daging sapi akan memacu masyarakat peternak berlomba-lomba untuk memelihara sapi supaya mendapat keuntungan.

Namun yang terjadi justru sebaliknya, masyarakat kurang tertarik untuk memelihara sapi, ini tercermin dengan jumlah populasi sapi yang semakin sedikit.

peternak-sapi-lokal
Mayoritas Peternak rakyat yang menggantungkan hidupnya dengan 2 – 3 ekor sapi.

Sejak awal reformasi pemerintah sudah mencanangkan swasembada daging sapi, namun selalu gagal dan berulangnya krisis daging sapi dari tahun ketahun. Dengan demikian ada sesuatu yang tidak terkelola dengan baik di bagian Produksi yaitu Kementerian yang menangani ternak sapi ini.

Rakyat Indonesia selalu mendukung Bapak, karena kebijaksanaannya yang pro rakyat, artinya kebijaksanaan yang menguntungkan konsumen daging sapi dan sekaligus menguntungkan peternak sapi.

Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan menghubungi contact person disini. Kunjungi channel Youtube kami disini untuk melihat vidio informatif lainnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top