Refleksi Bisnis Daging Sapi Impor 2015

Menyimak perjalanan bisnis daging sapi selama tahun 2015, cukup banyak yang dapat menjadi bahan evaluasi. Daging impor cukup besar pengaruhnya dalam mempengaruhi fluktuasi harga daging di pasaran lokal, walaupun daging impor hanya di konsumsi kalangan industri  daging olahan dan hotel restoran, berikut refleksi bisnis daging sapi tahun 2015.

Pada bulan Januari Pemerintah menetapkan Kuota impor daging sapi pada tahun 2015 sebesar 34.000 ton yang dibagi ke semester I sebanyak 20.400 ton dan semester II 13.600 ton. Saat bulan yang sama pemerintah mengijinkan impor daging wagyu dari Jepang, yang sudah 13 tahun di larang akibat terindikasi adanya penyakit kuku dan mulut.

Pada bulan Pebruari Pemerintah melarang impor jeroan daging sapi, dengan alasan merendahkan martabat bangsa Indonesia, sebab jeroan merupakan bahan sisa dari industri pemotongan sapi dan di Negara produksen daging sapi dijadikan pakan ternak, namun di negeri kita dikonsumsi oleh masyarakat.

Perusahaan Feedlot Sapi Australia
Perusahaan Feedlot Sapi Australia

Juni, Pemerintah memperbanyak impor daging sapi, seharusnya kuota semester II dimajukan menjadi semester I. kebijakasanaan ini untuk mengantisipasi kenaiakan permintaan saat puasa dan lebaran. Bulan juli menjelang lebaran harga daging mencapai puncaknya di Rp 130,000 per kilogramnya, pemerintah sudah berupaya menambah pasokan, namun harga tetap tinggi.

Biasanya seminggu setalah lebaran harga daging mulai normal kembali, namun di pasaran tetap tinggi, bahkan berlanjut sampai awal agustus. Penyebab utama adalah pemerintah mengurangi kuota impor bakalan sapi semester III yang hanya 50.000 ekor saja, sehingga kalangan feedloter mengurangi pasokan sapinya ke RPH.

tes kebuntingan
tes kebuntingan

Karena potongan sapi di RPH terbatas, pasokan di pasaran juga berkurang, berakibat harga sama seperti saat lebaran. Tentunya ini menimbulkan pertanyaan Pemerintah, sebab kebutuhan daging kondisi normal, stok sapi di feedlot cukup, maka timbul kecurigaan adanya kartel daging sapi yang sengaja memainkan harga.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyelidiki kasus dugaan kartel daging sapi, demkiian juga kalangan Kepolisian memeriksa dan mengecek stok sapi difeedlot yang terindikasi melakukan penimbunan.

Daging-Sapi-Republika
Harga Daging Sapi Pasar Senen. Foto: Prayogi/Republika

Pemerintah tidak mau terulang lagi atas terjadinya krisis daging sapi , ahirnya pada bulan September memberikan tambahan kuota impor daging sapi sebanyak 7.000 ton dan menaikkan kuota impor bakalan sapi di triwulan ke IV menjadi 200.000 ekor.

Pada Bulan nopember Presiden Jokowi menjanjikan harga daging sebesar Rp 70.000 perkilogramnya saat peresmian kapal ternak di Bangkalan, Madura. Beliau beralasan dengan adanya kapal ternak bisa memangkas biaya logistik.

Saat bulan yang sama, Kementerian Pertanian mengeluarkan ijin impor daging lidah, dengan alasan kebutuhan daging kepala belum mampu dipasok oleh peternak lokal. Tahun ini, defisit daging sapi ditutup melalui impor 773,149 ekor bakalan sapi hidup dan 83,260 ton daging beku, dengan kondisi harga masih tetap tinggi jauh dari harga yang di janjikan Presiden.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top