Penggunaan Hormon Pemacu Pertumbuhan Pada Sapi Potong

Penggunaan Hormon Pemacu Pertumbuhan Pada Sapi Potong

Yang dimaksud dengan growth hormone ialah himpunan sejumlah hormon yang berfungsi mengatur pertumbuhan. Hormon pertumbuhan dihasilkan oleh kelenjar pituitari dan dikenal dengan STH (Somato Tropic Hormone = Somatotropin).

Mekanisme kerjanya langsung dan tidak langsung terhadap pertumbuhan. Efek langsungnya sebagai anti-insulin, sedangkan efek tidak langsungnya ialah terhadap reseptor dalam hati yang kemudian hati mengeluarkan beberapa hormon polipeptida lain.

Secara kolektif disebut Somatomedin yang juga sering disebut Insulin like Growth Factor I dan II atau IGF – I dan IGF – II dengan rangkaian asam amino 70 dan 67. Hormon ini merangsang proliferasi sel dan melakukan negative feed back terhadap pengeluaran STH.

Hormon pemacu pertumbuhan terdiri atas hormon non-steroid yakni hormon protein atau lebih tepat disebut hormon polypeptide yang terdiri atas sekitar 190 asam amino berikatan satu dengan yang lainnya dalam sebuah molekul polypeptida.

Komposisi asam aminonya berbeda antar spesies. Kelompok non-steroid antara lain Bovine Somatotropin (bST, bGH) dan Porcine (babi) Somatotropin (pST , pGH) dengan beberapa nama perdagangan. Hormon lain ialah kelompok hormon steroid antara lain, Oestradiol 17 B, Progesterone, Testosterone, Melengestrol acetate, Trenbolonce acetate, Zerano.

Hormon pertumbuhan utama yang digunakan dalam produksi ternak adalah anabolic steroid dan Growth Hormone. Namun yang menjadi perhatian dewasa ini ialah bovine somatotropin ( bST, bGH ) dan porcine (babi) somatotropin (pST, pGH). Porcine somatotropin, walaupun sangat efektif meningkatkan pertumbuhan , sudah jelas tidak diharapkan masuk, karena permasalahan agama.

Fungsi fisiologis hormon ini ialah mempengaruhi metabolisme yang berkaitan dengan pertumbuhan melalui stimulasi sintesis protein, meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel, mempengaruhi metabolisme karbohidrat, meningkatkan glucogenesis dalam hati, merangsang mobilisasi lemak tubuh, mempengaruhi metabolisme mineral dan memacu pertumbuhan tulang rawan, yang pada gilirannya memacu pertumbuhan.

Pada sapi potong, penggunaan zat pemacu pertumbuhan masih bersimpang siur. Hormon yang diimplantasikan pada telinga seperti terlihat pada sapi impor dari Australia, dapat meningkatkan berat sekitar 14% dan memperbaiki konversi pakan antara 6-10%. Banyak hormon perdagangan yang digunakan antara lain Ralgo, Synovex S, Zeranol, Revalor S, Revalor H, Posilac dan lain-lain.

Lima organisasi yakni WHO, The United Nations Food and Agricultural Organization, the European Commission Scientific Working Group on Anabolic Agents in Animal production, dan The Codex Alimentarius Commission, menyatakan bahwa penggunaan hormon yang sudah mendapat pengawasan dan disertifikasi adalah aman bagi produksi sapi potong. Walaupun demikian, untuk penggunaan hormon ini harus tercatat, sesuai dengan teknologi terbaru, penggunaannya terprogram.

Oleh Adam Bila Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top