Pemerintah Rencanakan Pulau Naduk Jadi Karantina Sapi Impor

Sapi Indukan Jenis Brahman Cross dari Australia
Sapi Indukan Jenis Brahman Cross dari Australia

Pemerintah Rencanakan Pulau Naduk Jadi Karantina Sapi Impor

Berdasarkan data hasil sensus Peternakan tahun 2013 oleh BPS dengan jumlah 15 juta ekor sapi dan kerbau, menggambarkan bahwa terjadi penurunan populasi sapi, dan diperkirakan penurunan ini berlanjut sampai tahun 2015.

Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah berencana membangun pulau untuk karantina sapi yang didatangkan dari Negara yang belum terbebas dari PMK. Ini dalam rangka implementasi dari revisi UU No. 18 Tahun 2009 menjadi UU No. 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan) harus menyiapkan pulau karantina untuk memeriksa setiap sapi impor yang masuk dari negara-negara yang masih zone based, atau belum seluruh satu negara terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) alias country based.

Kapala Pusat Karantina Hewan dan Sumber Daya Hayati Hewani Badan Karantina Kementan Sujarwanto mengatakan, selama ini impor sapi hanya berasal dariAustralia, yang populasinya mengalami penurunan sehingga dari waktu ke waktu terus mengalami kenaikan harga.

Dengan dibangunnya pulau karantina untuk sapi indukan, maka pemerintah bisa memiliki opsi lebih banyak dalam memilih negara pemasok sapi, sperti dari India yang memilik populasi hampir 300 juta, juga Negara-negara Amerika Selatan, seperti Argentina dan Brasil yang memiliki populasi 250 juta ekor sapi.

Kementrian Pertanian telah melakukan survei di 17 pulau di sejumlah wilayah sejak tahun 2011. Salah satu pulau akan dijadikan karantina, kemungkinan di Pulau Naduk di Kabupaten Belitung. Provinsi Bangka Belitung. Pulau yang letaknya di dekat Selat Karimata ini merupakan pulau tanpa penghuni yang luasnya sekitar 2100 hektar yang nantinya hanya untuk karantina saja.

Bila kondisi populasi sapi sudah mencukupi kebutuhan dalam negeri dan pemerintah sudah tidak mengimpor sapi maka pulau tersebut akan dikembalikan kefungsinya semula, demikian tambah Sujarwanto dalam wawancara dengan Detik.com di Tanjung Pandan Belitung Rabo (5/8/15). Pulau tersebut cukup stategis letaknya, baik untuk kedatangan sapi dari luar negeri dan kemudian mengirim ke berbagai wilayah di Indonesia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top