Pemangku Kepentingan Dalam Pasokan Sapi Potong

Peternakan Rakyat
Peternakan Rakyat

Pemangku Kepentingan Dalam Pasokan Sapi Potong

Ramainya polemik tentang daging sapi selama seminggu terahir ini (12/8/15) di media masa dan media maya, yang membahas tentang tingginya harga daging dan mogok berjualan para pedagang daging sapi di pasar wilayah Jakarta dan Bandung.

Ada beberapa pihak berkepentingan dalam menangani bisnis sapi potong yang terkait dengan sisi pasokan, antara lain pihak Pemerintah, Peternak besar pengemukan sapi impor dan peternak rakyat.

Pemerintah memiliki tujuan jelas, yaitu dengan kewenangannya sebagai regulator bertugas menyediakan pasokan dan menstabilkan harga. Deptan berfungsi memberi regulasi dan informasi tentang berapa jumlah sapi lokal yang ada juga memberi rekomendasi kepada Kementrian Perdagangan berapa banyak sapi dan daging sapi yang harus di impor.

Selanjutnya Kemendag mengeluarkan regulasi tentang impor dan pendistribusian daging sapi dan menjaga pasokan supaya stabilitas harga bisa terjamin. Kedua departemen ini memang harus menjaga koordinasi dengan baik, karena salah sedikit informasi saja bisa berdampak luas, yaitu tidak terkendalinya harga.

Peternak besar pengemukan sapi impor (feedloter), yang jumlahnya sekitar 60 perusahaan beroperasi di provinsi Sumatera Utara, Lampung dan Jawa Barat dengan skala usahanya rata-rata populasi di atas 10.000 ekor. Mereka mengharapkan kepastian usaha, artinya adanya jaminan pasokan bahan baku sapi atau bakalan, apakah itu dari sapi lokal ataupun sapi impor.

Melihat kondisi sekarang ini, populasi sapi lokal rendah maka bakalan sapi lokal sangat terbatas sehingga mahal harganya, maka alternative berikutnya adalah dengan mendatangkan bakalan sapi impor yang relative lebih mudah didapat dan lebih murah dari sapi lokal.

Peternak rakyat, jumlahnya sekitar 4 juta peternak yang tersebar seluruh Indonesia, dengan rata-rata memelihara sekitar 3 ekor sapi. Mereka memiliki keterbatasan dalam akses permodal, efisiensi usaha dan pasar, sehingga sulit bisa bersaing dengan perusahaan feedlot.

Mereka mengharapkan jaminan harga jual yang menguntungkan, supaya bisa berkelanjuta dalam usaha. Selama ini harga jual sapi lokal dipengarui oleh kondisi kuota impor sapi, artinya bila Pemerintah membuka kran impor lebar-lebar, maka harga akan turun dan sebaliknya seperti kejadian sekarang kuota impor dibatasi, harga sapi lokal jadi bagus.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top