Panduan Manajemen Pembiakan Sapi di Asia Tenggara

Pembiakan-Sapi

Pada kunjungan ke acara Indo Livestock 2014 kemarin kami datang mengunjungi stand MLA. MLA sendiri merupakan sebuah lembaga yang menawarkan sembuah jasa layanan pemasaran, riset, dan pengembangan untuk industri peternakan di Australia. MLA mengeluarkan sebuah buku panduan Pembiakan Sapi, khususnya untuk manajemen pembiakan sapi di Asia Tenggara.

Panduan ini berisi tentang bagaimana cara melahirkan anak sapi secara teratur dan membesarkan anak sapi sangat penting untuk produksi daging sapi potong yang menguntungkan. Tidak ada anak sapi berarti tidak ada penghasilan.

Panduan ini mengidentifikasikan hal hal manajemen utama yang dapat membantu peternak dan penasihat hewan untuk memaksimalkan kinerja hewan ternak Australia di Asia Tenggara. Hal hal tersebut meliputi pemberian pakan sapi yang tepat untukbisa menghasilkan anak sapi, mengenali saat kapan sapi betina siap untuk kawin dan mengenali serta mengobati masalah yang timbul pada sapi dan anak sapi pada saat dan setelah melahirkan anak sapi.

Sebagai catatan, panduan lapangan ini melengkapi Manual untuk produksi sapi potong di Asia Tenggara. Gambar-gambar yang ditampilkan hanya sebagai panduan saja, dan saran sebaiknya diperoleh dari petugas produksi ternak dan dokter hewan yang terlatih. Tanggung jawab bagi kesejahteraan hewan tetap berada pada orang yang menangani hewan tersebut.

Beberapa fakta-fakta reproduksi sapi betina yang terdapat dalam buku panduan tersebut antara lain:

Siklus birahi
Pada sapi dara siklus birahi bisa dimulai pada umur 11 bulan. Jangan dikawinkan sampai mencapai berat badan paling sedikit 280kg
(Bibit lokal yang lebih kecil akan memulai siklusnya pada berat badan yang lebih rendah.)

Sapi yang menyusui anak sapi perlu memiliki berat badan minimal 350kg sebelum dikawinkan. Jarak rata-rata antar periode birahi adalah 21 hari (18–24)
– seringkali lebih pendek pada sapi dara dibandingkan pada sapi induk yang lebih tua. – mungkin hanya 15 hari jarak antara siklus birahi pertama dan kedua setelah melahirkan anak sapi.

Periode kebuntingan rata-rata adalah 280 hari.

Sapi dara yang melahirkan pertama kali mengalami banyak masalah dalam: – melahirkan
– mengasuh anak sapi
– menjadi bunting kembali

Fakta-fakta reproduksi sapi betina:

1. Sapi induk yang lebih tua dengan kondisi yang baik akan lebih mudah untuk bunting daripada sapi
yang lebih muda dan sapi dara.
2. Untuk menghasilkan anak sapi setiap tahun sapi harus bunting lagi dalam waktu 75 hari setelah melahirkan.
3. Sapi yang melahirkan dengan nilai kondisi tubuh 3 dan diberi pakan yang baik dapat kembali bunting pada siklus    birahi pertama atau yang kedua.
4. Siklus birahi pertama setelah melahirkan terjadi setelah sekitar 36 hari.
5. Siklus birahi kedua terjadi 15 sampai 21 hari kemudian.
6. Jadi hanya ada 40 hari, atau 2 siklus birahi, untuk menjadi bunting kembali.
7. Sapi dengan kondisi badan yang buruk dan masa menyusui dapat tidak bersiklus sama sekali. Mereka akan membutuhkan tambahan pakan yang baik, atau anak sapinya harus disapih, sampai mereka menunjukkan birahi lagi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top