Mulai 2016 Daging Sapi Jadi Kebutuhan Utama Masyarakat di Perkotaan

Daging sapi mulai menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat perkotaan sejak 2016, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bappenas) atau Menteri PPN Bambang Brodjonegoro saat menggelar konferensi pers di kantornya, Selasa (9/1/2018).

Daging sapi berada di urutan ketiga di perkotaan pada tahun 2017 yang memberi sumbangan terhadap garis kemiskinan, yaitu 4,98 persen, menggeser telur ayam yang pada tahun sebelumnya menempati posisi ketiga. Begitu pula dengan daging ayam dan mie instan yang ikut jatuh satu peringkat setelah adanya konsumsi daging sapi.

Menurut Bambang, data tersebut menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi dengan daging sapi sebagai salah satu pilihannya. Selain itu, perbaikan tingkat pendapatan juga dianggap turut andil sehingga masyarakat mulai membelanjakan uangnya untuk daging sapi. Ini hal yang bagus, maka sapi bukan luxury goods (barang mewah) tapi jadi kebutuhan sumber protein lebih dari telur dan daging ayam.

Dalan kesempatan tersebut, dia membeberkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan. Pertama, tingkat inflasi yang rendah dan terjaga. Pada tahun 2017 tingkat infalsi relatif stabil dan masih masuk rentang target, dengan inflasi 3,61% ini membantu upaya tidak membuat orang yang keluar dari garis kemiskinan tidak kembali. Lalu inflasi terjadi pada Maret-September berhasil di 1,45%, ini yang berkontribusi besar. Pemerintah juga berhasil meningkatkan upah riil buruh tani sebesar 1,05% dalam enam bulan terakhir, hal ini  karena adanya integrasi program penanggulangan kemiskinan.

Pemerintah mulai melakukan perbaikan basis data untuk targetting dan penyaluran bantuan non tunai melalui kartu, lalu penyaluran PKH yang terintegrasi untuk mendorong akumulasi aset, reformasi subsidi pangan dan energi tepat saran, dan optimalisasi penggunaan dana desa yang turut menurunkan kemiskinan di wilayah perdesaan, demikian jelasnya.

Selama ini kebutuhan daging sapi  masyarakat Indonesia dipasok dari peternak sapi rakyat sebesar 50%., industri pengemukan  sapi impor atau feedloter sebesar 20% dan dari daging beku sapi impor sebanyak  30%. Dengan meningkatnya impor daging beku murah dari India yang dipatok pemerintah dengan harga Rp 80.000 per kilogram selama dua tahun terahir ini menyebabkan meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap daging sapi diperkotaan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top