Berikut liputan sapibagus dalam seminar tentang industry peternakan sapi di Australia Utara yang di sampaikan oleh Tracy Hayes CEO Norther Teritory Cattle Association yang diselenggarakan oleh Meat & Livestock Australia (MLA) dalam acara Livestock Export Program (LEP) expo di BSD City, Tangerang (7/4/16).
Di Australia Utara memiliki 220 perusahaan ladang penggembalaan sapi (pastoral leases) dengan populasi sapi sejumlah 2,2 juta ekor, omset 600 ribu ekor pertahunnya dan 400 ribu ekor untuk ekspor. Sebagian besar negara bagian ini memelihara jenis sapi boss Indikus yang beriklim tropis dan sebagian kecil boss Taurus yang wilayahnya kering, dan sudah dikenal terbebas dari penyakit mulut dan kuku.
Karena letaknya di bagian utara benua Australia, maka sangat dekat dengan potensi pasar sapi global yang cukup besar, seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Negari Tiongkok, sehingga sebagian besar hasil peternakan sapi di Australia Utara ini di ekspor ke Negara-negara tersebut.
Kerjasama antara Australia Utara dan Indonesia dibidang peternakan sapi terjalin sudah cukup lama, sebagai pemasok bakalan sapi yang akan digemukan di feedloter di Indonesia dan produk-produk daging sapi. Pemeliharaan sapi di Negara ini tidak ada feedlot seperti di Indonesia, yang ada adalah ladang pengembalaan terbuka (pastoral), dimana pada bulan desember sampai maret saat musin hujan tiba, saat pertumbuhan rumput dan waktunya sapi-sapi muda tumbuh.
Pada bulan April sampai Oktober kondisi mulai berubah, padang penggebalaan mulai mengering, sehingga diperlukan tambahan pakan dan mineral (suplemen) supaya pertumbuhan sapi tetap terjaga.
Untuk siklus pembiakan (breeding) Negara Australia Utara ini memiliki kebiasaan, indukan mulai kawin dan beranak pada musim basah yaitu bulan oktober sampai april, berikutnya pereode penyapihan yang rata-rata bobot sapinya berkisar 180 kilogram pada bulan kering april sampai juni. Saat tepat untuk menjual adalah setelah melewati tengah tahun, karena sapi sudah tumbuh secara maksimal dan kondisi musim kering mulai tiba dan yang akanmengalami kesulitan pakan rumput.
Kondisi populasi sapi di benua Australia selama 5 tahun terahir ini mengalami penurunan, penyebab utama adalah permintaan ekspor yang terus meningkat dan kondisi kekeringan yang cukup panjang (elnino). Pada tahun 2014 populasi sapi berjumlah 29 juta ekor, pada tahun ini terus turun dan dipredeksikan tahun 2017 menjadi 26 juta ekor. Populasi terbanyak ada di Negara bagian Queensland sebanyak 5,7 juta, disusul New SouthWales 5,7 juta dan Negara bagian Viktoria 4,2 juta.
Kunci utama keberhasilan pembiakan (breeding) di Australia Utara adalah, Nutrisi yaitu ketersediaan rumput (pastur management), ketersediaan pakan tambahan (stocking rate), Nutrisi vitamin dan mineral (supplement), kesehatan meliputi vaksinasi dan pengobatan. pemilihan jenetis sapi juga sangat penting yaitu jenis bullying unggul akan menghasilkan akankan yang baik .