Mampukah Kapal Ternak Tekan Harga Sapi di Jakarta

Mampukah Kapal Ternak Tekan Harga Sapi di Jakarta

Pengapalan perdana ternak sapi dari Pelabuhan Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan tujuan Tanjung Priok, Jakarta menggunakan kapal ternak  sudah diberangkatkan senin (7/12/15) diharapkan sampai Jakarta jumat (11/12/15).

Kapal ternak yang berkapasitas angkut 500 ekor ini hanya memuat 385 ekor sapi ini diharapkan bisa menekan harga sapi di Jakarta, sehingga bisa bersaing dengan sapi impor (bali.bisnis.com).

Selama ini sapi dari provinsi NTT dikirim ke Jakarta menggunakan kapal kayu lewat pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kemudian dianggkut truk menuju Jakarta. Berikut perbandingan biaya pengangkutan dan harga sapi antara kapal kayu dan kapal ternak.

TRUK ANGKUT SAPI
TRUK ANGKUT SAPI

                                                                                  Kapal Kayu-Surabaya        Kapal Ternak-Jakarta
1. Harga sapi FOB Kupang/kg                                 Rp 34.000.                        Rp 34.000.
2. Ongkos angkut kapal/kg                                      Rp    2.000.                        Rp   2.500.
3. Ongkos Truk Surabya – Jakarta/kg                  Rp     1.500.                           –
4. Penyusutan sapi saat pengangkutan                 Rp   2.500. (20%)             Rp   1.000. (10%)
5. Resiko sapi mati saat perjalanan                        Rp 2.000.                          Rp   1.000.
6. Ongkos Truk Tanjung Priok – RPH                          –                                    Rp      500
7. Keuntungan Pedagang RPH                                Rp 1.000.                           Rp    1.000.
8. Waktu Tempuh Kupang – Jakarta                           7 Hari                           4 hari
Harga Jual Jakarta                                                Rp 43.000.               Rp 40,000.

Perbandingan harga jual penggunan kapal kayu dengan kapal ternak, menunjukkan bahwa dengan kapal ternak ternyata bisa menekan harga jual bobot timbangan hidup sebesar Rp 3.000/kg atau sebesar 7% dari harga sebelumnya. Manfaat juga dapat mempercepat pengiriman sapi sampai di Jakarta 3 hari lebih cepat, artinya lebih cepat waktunya dan lebih murah biayanya.

Penggunaan kapal ternak, bisa menekan resiko kematian sapi dan menekan penyusutan bobot sapi. Kapal ternak dikondisikan senyaman mungkin buat sapi, sehingga sapi bisa makan dan minum saat di kapal. Berbeda saat menggunakan kapal kayu dan pengangkutan truk, sapi terbatas sekali untuk makan dan minum, sehingga penyusutan bobot sapi dan resiko kematiannya lebih besar.

Dengan adanya kapal ternak diharapkan bisa menekan harga jual sapi di Jakarta, yang akhirnya bisa menekan harga jual daging sapi. Sebelumnya harga sapi yang berasal dari NTT sebesar Rp 43.000/kg timbangan hidup sapi, atau harga karkas/daging tulang sebesar Rp 86.000/kg.

Kemudian di jual dalam bentuk daging berkisar Rp 100.000 – Rp 110.000. Namun bila diangkut dengan kapal sapi akan menjadi, Rp 40.000/kg atau harga karkas Rp 80.000/kg setara dengan daging segar Rp 95.000. – Rp 105.000.

Dengan demikian harapan pemerintah supaya harga sapi dari NTT akan bisa bersaing dengan harga daging impor bisa terwujut. Sekedar gambaran harga sapi impor jenis brahman cross (BX)  sekarang berkisar Rp 39.000 – Rp 41.000/kg, timbangan hidup atau harga karkas Rp 82.000/kg dan harga daging menjadi Rp 100.000.

Hanya problemnya bagaimana kemampuan jaminan pasokannya, mengingat kebutuhan daging sapi sebanyak 2000 ekor setara sapi hidup setiap harinya. Artinya Kapal ternak mampu mengirim 500 ekor dari NTT per 7 hari, sedang di Jakarta kebutuhan sapi sebanyak 14.000 ekor per 7 hari, berarti kemampuan pasokan sapi NTT untuk Jakarta dan sekitarnya tidak lebih dari 3.5%, sangat kecil.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top