Jelang Tutup Tahun Harga Daging Sapi Di Jakarta Mulai Naik

Jelang Tutup Tahun Harga Daging Sapi Di Jakarta Mulai Naik

Seminggu menjelang tutup tahun harga daging sapi di beberapa pasar di Jakarta mulai naik, hasil pantauan di beberapa pasar di Jakarta, Depok dan Bekasi. Kenaikan berfariasi rata-rata harga naik berkisar Rp 5.000 – Rp 10.000 perkilogramnya.

KIOS DAGING SAPI
KIOS DAGING SAPI

Seperti di sampaikan Haji Inan di pasar Cibubur, Jakarta Timur(26/12/15), sebenarnya harga mulai naik sudah seminggu yang lalu menjelang natal, sebelumnya Rp 110.000 menjadi Rp 115.000. Penyebab kenaikan harga ini adalah karena harga karkas di jagal naik, semula harga sapi Bali Rp 87.000 naik menjadi Rp 88.500 per kilogramnya.

Hal ini dibenarkan oleh Hj. Nunung jagal di Kranggan, Bekasi, untuk harga karkas sapi impor jenis Brahman Cross naik dari Rp 82.000 menjadi Rp 84.000. Mereka menaikkan harga karena harga dari feedlot mengalami kenaikan, semula Rp 40.500 menjadi Rp 41.500 perkilogram timbangan hidup, dari feedlot menaikan harga karena saat mendatangkan bakalan sapi impor dari Australia sekitar 4 bulan yang lalu kondisi kurs dolar Amerika cukup tinggi, yaitu di atas Rp 14.000 per dolarnya.

LAPAK DAGING SAPI DI PASAR CISALAK DEPOK
LAPAK DAGING SAPI DI PASAR CISALAK DEPOK

Untuk kebutuhan selama natal dan tahun baru ini Stok sapi di rumah pemotongan cukup banyak, selama ini RPH rata-rata memotong sapi sebanyak 10 ekor tiap harinya, demikian dia menambahkannya.

Sementara itu, untuk harga daging sapi lokal sapi limosin, juga mengalami kenaikan, seperti disampaikan oleh Haji Iwan, pedagang daging sapi di pasar Cisalak, Depok. Harga naik dari Rp 105.000 menjadi Rp 110.000 karena harga karkasan sapi limosin dan Sumba onggol dari jagal naik dari Rp 83.500 menjadi Rp 85.000.

Terjadi juga untuk sapi Bali jenis Kupang, mengalami kenaikan menjadi Rp 87.500 perkilogramnya. Gejala kenaikan harga ini sebenarnya tiap ahir tahun terjadi dan nanti di awal tahun akan normal kembali.

Namun berdasarkan informasi dari beberapa pemasok sapi dari daerah untuk tahun ini agak beda, sebab naiknya harga sapi lokal adalah pasokannya terbatas, ini terjadi hampir di semua daerah sentral penghasil sapi, salah satunya adalah dari Nusa Tenggara Timur.

Seperti yang disampaikan oleh Rafiudin pengelola peternakan sapi dari NTT, bahwa permintaan sapi jenis Sumba onggol dan sapi Kupang mengalami kenaikan yang signifikan terutama untuk pasokan ke Jawa dan Kalimantan (26/12/15) harga sapi sudah naik saat awal tahun Rp 32.000 menjadi Rp 35.000 perkilogram timbangan hidup di Kupang saat akhir tahun.

daging sapi
daging sapi

Hal serupa juga dialami oleh Suwoto pemasok bakalan sapi asal Pati Jawa Tengah ( 25/12/15) Bahwa harga sapi terus merangkak naik, sekarang di pasar hewan Margorejo Pati harga sudah Rp 42.000 perkilogram timbangan hidup, padahal sebelumnya hanya berkisar Rp 40.000.

Apabila sapi ini dibawa ke Jakarta untuk pasokan RPH maka tidak mampu untuk bersaing dengan sapi dari NTT dan sapi impor. Selain itu kualitas sapi yang siap potong juga terbatas, sehingga masih perlu waktu untuk di gemukkan lagi, demikian tambahnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top