Pelatihan formulasi ransum ruminansia yang diselenggarakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pada sesi ini di isi oleh Prof. Dr. Ir. Lucy Abdullah M.Sc.Agr tentang hijauan paakan ruminansia. Dimana beliau memberikan ilmu Inovasi terbaru Konsentrat hijauan yang merupakan bahan pakan yang memiliki nutrisi lengkap yang berasal dari legum, rerumputan dan hijauan lainnya.
Pada manajemen pemberian pakan dapat dibedakan menjadi 3 strata yaitu Strata 1 elite breeding, Strata 2 cco/pengembang biakan, Strata 3 feedlot. Strata 1 dan 2 tidak bisa dilakukan saat ini karena biaya terlalu tinggi, hanya strata 3 yang menguntungkan pengusaha ternak. Di Australia biaya $ 2.8/hari/ekor biaya produksi pengembangbiakan sementara di Indonesia sangat tinggi
Konsentrat hijauan bshan pakan tunggal atau campuran padat nutrisi dan kandunganserat kasar <18%;(fao, 1980). Keuntungan Konsentrat hijauan antaranya biaya murah, mengandung herbal, Meningkatkan pbb keragaan produksi ,kualitas sperrma yang baik dan produksi susu yang tinggi. Kualitas pupuk kandang yang baik, mengurangi dampak kekurangan nutrisi
Ada beberapa macam hijauan yang cocok untuk dibuat konsentrat hijauan:
1. Rumput Taiwan
Rumput ini berasal dari Taiwan (Formosa) yang belum dibudidayakan secara komersial di Indonesia. Menyerupai rumput gajah, namun berbeda pada teksturnya. Rumput Taiwan lebih lunak, mudah dicerna tanpa ada gulut, atau bulu yang mengganggu system cerna ternak.
Produksi
1. Produktivitas rumput Taiwan cukup tinggi, bisa mencapai 300 ton/ha/tahun dengan kondisi pemupukan dan pemeliharaan optimal.
2. Tahan pada daerah panas/tropis.
3. Pemanenan pertama dilakukan setelah rumput berumur minimal 60 hari. .
4. Pada musim hujan interval panen antara 30-40 hari dan musim kemarau 50-60 hari, dengan kapasitas proksi 50 ton perhektar.
5. Tinggi pemotongan 15-20 cm dari permukaan tanah.
6. Kapasitas pro+duksi sampai 5 tahun sekali tanam.
Mutu
1. Kandungan Protein Kasar Rumput Taiwan selalu diatas 7% (semakin tua kandungan PK semakin menurun)
2. Kadar protein 13%.
2. Mulato 2
Merupakan persilangan antara Brachiaria ruziziensis clone 44-06 dengan Brachiaria brizantha.
Produksi
1. Kualitas hijauan sangat baik dibanding Brachiaria brizantha cv Marandu atau Brachiaria decumbens cv Basilisk
2. Dapat tumbuh baik di musim kemarau
3. Tumbuhnya tegak 40-50 cm
4. Mudah dikembangbiakkan melalui anakan (pols)
5. Menghasilkan benih relatif lebih sedikit (<200 kg/ha)
6. Tidak akan tumbuh dengan baik pada tanah yang berdrainase buruk
7. Membutuhkan kesuburan tanah ”sedang” sampai tinggi untuk tumbuh baik
8. Produksi bahan kering 20 t/ha/tahun
Mutu
1. Protein kasar 10-15%
2. Kecernaan bahan kering 65%
3. Palatabilitas cukup tinggi(disukai ternak)
3. Indigofera
Indigofera Sp adalah hijauan pakan jenis leguminosa pohon yang memiliki kualitas nutrisi yang tinggi. Tanaman Indigofera spicata adalah jenis leguminosa pohon yang cocok pada tekstur tanah Indonesia
Produksi
1. Penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa produktivitas tanaman ini tergolong tinggi yaitu mencapai 30 ton/ha/tahun dengan interval pemotongan 60 hari dan intensitas pemotongan 0,75-1 m di atas permukaan tanah.
2. Mudah dibudidayakan di daerah tropis
3. Tahan kering dan dapat memperbaiki kesuburan tanah
Mutu
1. Kandungan protein 21-24 %
2. Kecernaan 77 %
3. Kandungan mineral yang tinggi
Cara Pemakaian Pemberian hijauan untuk pakan ternak sebanyak ± 10% dari bobot hidup ternak. Sehingga, apabila ternak sapi beratnya 200 kg maka pemberian pakan hijauannya sebanyak 20 kg. Dan dapat juga di kombinasi dari 3 macam hijauan di atas dan disesuaikan dengan kebutuhan sapi.
Sebelum diberikan ke ternak, sebaiknya dicacah/dipotong-potong terlebih dahulu dan dilayukan selama ½ hari sampai kadar airnya berkurang untuk mempermudah proses pencernaan. Dengan inovasi konsentrat hijauan ini diharapkan HPP sapi potong menjadi sangat rendah khususnya pada strata 2 yaitu pengembangbiakan bibit sapi.,