Impor Daging Sapi Akan Hancurkan Peternakan Rakyat

Di tahun 2017 ini pemerintah akan melanjutkan kebijaksanaan menekan harga daging sapi dengan menambah pasokan impor daging dari india. “Kebijaksanaan ini akan berdampak negative bagi peternak sapi yaitu hancurnya keberadaan peternakan rakyat”,demikian di sampaikan oleh Joko Utomo peternak sapi potong terbesar di kabupaten Tuban, Jawa Timur saat di temui Sapi Bagus (05/01/17) di farmnya di kawasan pantura Tuban.

Founder sapibagus.com Berkunjung Ke Kelompok Tani Ternak di Tuban

Joko Utomo pemilik Bumi Peternakan Wahyu Utomo bersama sapibagus.

BACA: SENTRA PETERNAKAN RAKYAT MANDIRI KUPANG PANEN TERNAK SAPI

Menurut pengamatannya bahwa daging sapi impor yang selama ini hanya beredar di kota – kota besar di Jabodetabek tidak ada masalah terhadap peternakan rakyat. Namum sekarang daging impor sudah masuk ke pasar-pasar di berbagai daerah di jawa timur dan jawa tengah. Hal ini akan menekan harga daging sapi di pasar tradisional, sehingga akan berdampak menurunnya harga sapi lokal.

kandang-bumi-peternakan-wahyu-utama
kandang-bumi-peternakan-wahyu-utama

Bila harga sapi turun sedangkan harga bakalan sapi masih tinggi dan biaya pemeliharaan tidak masuk dikalkulasi peternak, maka peternak akan rugi dan akhirnya tidak tertarik untuk memelihara sapi lagi. Bila kebijaksanaan ini terus berlanjut, maka populasi sapi lokal akan turun dan akhirnya semakin besar ketergantungan kita terhadap daging impor, demikian ungkap pemilik peternakan sapi Wahyu Utomo.

kandang-kelompok-tani-ternak-wahyu-utama

Peternak rakyat yang memulai usaha sejak 25 tahun yang lalu dan memiliki kandang kapasitas 2000 ekor lebih di tanah seluas 17 hektar ini mengungkapkan bahwa, ” baiknya pemerintah mengganti impor daging beku ini dengan memperbanyak impor bakalan sapi dari luar. Kemudian digemukkan oleh peternak rakyat yang bekerja sama dengan pihak perusahaan feedloter yang selama ini sudah berpengalaman bidang impor bakalan dan pemasaran sapi di tanah air. Keluhan tentang impor daging ini sudah pernah di sampaikan kepada Dinas Peternakan Kabupaten Tuban, namun tidak bisa berbuat banyak, karena kebijaksanaan impor ini berasal dari pemerintah pusat, demikian ungkapnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top