Hijauan Indigofera sp. Sebagai Pakan Ternak Ruminansia

Semakin tingginya harga pakan tambahan seperti (polard, ampas, bekatul, jagung, dll) membuat biaya produksi dalam usaha peternakan ruminansia semakin membengkak. Untuk Itu para peternak mulai mencari alternatif hijauan yang mempunyai kandungan sumber protein tinggi sehingga dapat menekan biaya pakan. Salah satu hijauan yang memiliki protein dengan sumber protein tinggi yaitu Indigofera Sp.

hijauan-indigofera-zoolingeriana-320x180

Pengembangan ternak ruminansia secara baik membutuhkan dukungan hijauan pakan ternak yang berkualitas. Indigofera Sp adalah hijauan pakan jenis leguminosa pohon yang memiliki kualitas nutrisi yang tinggi. Tanaman Indigofera spicata adalah jenis leguminosa pohon yang selama ini belum dieksplorasi potensinya sebagai hijauan pakan ternak.

Indigofera Sp adalah hijauan pakan jenis leguminosa pohon yang memiliki kualitas nutrisi yang tinggi. Tanaman Indigofera Sp tahan terhadap kekeringan, sehingga dapat menjadi sumber pakan pada musim kemarau. Tanaman Indigofera spicata adalah jenis leguminosa pohon yang selama ini belum dieksplorasi potensinya sebagai hijauan pakan ternak. Tanaman ini memiliki kandungan protein yang tinggi setara dengan alfalfa, kandungan mineral yang tinggi ideal bagi ternak perah, struktur serat yang baik dan nilai kecernaan yang tinggi bagi ternak ruminansia.

hijaun-indigofera-sp-320x180

Penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa produktivitas tanaman ini tergolong tinggi yaitu mencapai 30 ton bahan kering per ha per tahun dengan interval pemotongan 60 hari dan intensitas pemotongan 1,5 m di atas permukaan tanah.

Dengan kandungan protein yang tinggi (21-24 %) disertai kandungan serat yang relatif rendah dan tingkat kecernaan yang tinggi (77%) tanaman ini sangat baik sebagai sumber hijauan baik sebagai pakan dasar maupun sebagai pakan suplemen sumber protein dan energi, terlebih untuk ternak dalam status produksi tinggi (laktasi, ternak mudapasca sapi). Tanaman Indigofera sp. Merupakan pakan ternak yang toleran terhadap kekeringan.

Daya produksi BK Kering 32 ton/Ha/tahun. Tanaman indigofera sp. Sebagai protein dan energi murah untuk meningkatkan produktivitas ternak. Karena toleran terhadap kekeringan, maka Indigofera spicata dapat dikembangkan di wilayah dengan iklim kering untuk mengatasi terbatasnya ketersediaan hijauan terutama selama musim kemarau.

Keunggulan lain tanaman ini adalah kandungan tanninnya sangat rendah berkisar antara 0,6 – 1,4 ppm (jauh di bawah taraf yang dapat menimbulkan sifat anti nutrisi). Rendahnya kandungan tannin ini juga berdampak positif terhadap palatabilitasnya (disukai ternak).

Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen panen yang optimal ditinjau dari aspek produktivitas dan kualitas nutrisi adalah panen pertama dilakukan pada umur 8 bulan disertai dengan frekuensi panen setiap 60 hari dengan tinggi pemotongan 1,5 m diatas permukaan tanah.

pakan-hijauan-320x180

Produksi yang melimpah selama musim hujan dapat dipreservasi (diawetkan) dengan teknologi fermentasi (silase), sehingga dapat dimanfaatkan selama musim kemarau. Tanaman Indigofera Sp tahan terhadap kekeringan, sehingga dapat menjadi sumber pakan pada musim kemarau.

Tarum (dari bahasa Sunda), nila, atau indigo (Indigofera, suku polong-polongan atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil warna biru alami. Orang Jawa menyebutnya sebagai tom

Masa panen Indigofera sp
1. Umur potong pertama : 8 bulan
2. Interval pemotongan : 60 – 90 hari
3. Tinggi pemotongan :1,0 – 1,5 meter dari permukaan tanah

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top