Dampak Import Daging KerbauLatar belakang kebijakan import daging sapi dari India semata-mata dilakukan untuk menambah pasokan di Indonesia, dan masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak.

Tak hanya daging kerbau dan jeroan, pemerintah juga telah membuka impor daging sapi beku. Karena untuk harga daging sapi segar diharga Rp. 120.000/kg, hanya bisa dinikmati kalangan pelaku usaha.

Demo-Penolakan-impor-daging-kerbau-india

Menurut wakil komisi IV , “Dilakukan import daging karena terjadi pemangkasan 20.000 ekor indukan sementara permintaan daging di tahun 2016 melonjak sehingga untuk swasembada daging tidak bisa berjalan dengan baik.” Tujuan dari semua impor yang dilakukan ini, adalah solusi jangka pendek dan jangka panjang.

Jangka pendeknya untuk menekan dan menstabilakan harga daging. Kementan mengatakan, “Impor daging kerbau ini hanya bersifat sementara dan bukan untuk jangka panjang, sehingga hal ini tidak akan merugikan peternak lokal.

Mentan menjelaskan kran impor daging kerbau di buka saat terjadi lonjakan permintaan daging. Langkah selanjutnya adalah menjaga kestabilan harga daging kerbau impor agar bisa menjaga peternak kerbau lokal.

Untuk menekan harga daging, pemerintah telah membuka kuota impor daging sapi jeroan sebanyak 27.400 ton serta daging kerbau sebanyak 10.000 ton. Import besar-besaran dimaksudkan untuk menurunkan harga daging sesuai instruksi Presiden di kisaran Rp80.000/kg.

Sementara jangka panjangnya adalah untuk mencapai swasembada daging. Direktur Kesmavet Kementan mengatakan, “swasembada daging baru bisa dicapai dalam waktu setidaknya 9 atau 10 tahun. Itu pun, harus dengan pelaksanaan yang konsisten.

Seperti pengadaan sperma beku, dan juga harus ada 3 juta bibit sapi tiap tahun, jadi kita bisa betul-betul menyiapkan indukan-indukan untuk menuju swasembada. Jadi harus konsisten.”

Bila impor benar-benar terjadi nasib para peternak lokal di daerah daerah kiranya pemerintah pusat dan pemerintah daerah tetap memperhatikan kegiatan usahanya bukan tidak mempedulikannya dan hanya memperhatikan kegiatan impor daging.

“Nantinya pemerintah akan melakukan kebijakan memberikan bantuan bibit sapi ataupun bantuan lainnya dengan tujuan peternak lokal dapat mengembangbiakkan pemberian dari pemerintah agar Indonesia surplus sapi.”, ujar Direktur Kesmavet Kementan.

Gembala-kerbau-rumpin-bogor

Apabila siklus penjualan dan harga daging sapi oleh peternak lokal sudah berjalan sesuai dengan harapan maka kiranya impor daging sapi dan kerbau juga dapat dikurangi. Pastinya kebijakan pemerintah tidak lain hanya untuk kesejahteraan masyarakat, baik masyarakat yang ingin mengkonsumsi daging dan juga masyarakat yang berprofesi sebagai peternak sapi..

Praktisi Ternak Sapi.
http://www.sapibagus.com
email: [email protected]

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.