Daerah Asal Menentukan Keberhasilan Dalam Pengemukan Sapi

Iklim merupakan faktor yang menentukan ciri khas dari seekor ternak. Ternak yang hidup di daerah yang beriklim tropis berbeda dengan ternak yang hidup di daerah subtropis. Selain itu berbeda dengan faktor lingkungan yang lain seperti pakan dan kesehatan, iklim tidak dapat diatur atau dikuasai sepenuhnya oleh manusia.

Sapi pada dasarnya sama seperti manusia untuk memperoleh produktivitas sapi yang efisien, manusia harus “menyesuaikan“ dengan iklim setempat. Iklim yang ada diberbagai daerah tidaklah sama, biasanya sapi yang berpindah dari suatu wilayah satu ke wilayah yang beriklim berbeda maka harus ada penyesuaian fisik dengan lingkungan bisa berbulan-bulan tergantung perlakuan ke sapi.

peternak-sapi-lokal

Produktivitas ternak tercapai jika kondisi lingkungan nyaman untuk hidup dan berproduksi. Namun kondisi tropis di Indonesia dapat menjadi kendala pengembangan ternak sapi potong produktif. Suhu yang tinggi dapat timbulkan gangguan metabolisme. Akibatnya penimbunan daging menjadi lebih lambat. Apalagi kalau bibit-bibit ternak sapi potong berasal dari daerah subtropis dan adaptasi ternak belum baik. Demikian juga saat musim kemarau panjang mengganggu kontinuitas penyediaan hijauan

Hal kecil yang jarang di perhatikan peternak adalah sapi mudah mengalami stres saat perpindahan kandang walaupun jaraknya berdekatan. Karna kebiasaan sapi yang dilakukan dikandang sebelumnya dengan kandang baru akan berbeda perlakuan dan cuaca yang dirasakan sapi.

Pola makan juga mengalami perubahan lamanya waktu merumput saat siang hari sangat dipengaruhi oleh iklim, bangsa, kualitas, dan pastur yang tersedia (padang rumput). Jika sapi digembalakan pada daerah bukan asalnya, maka masa merumput akan berkurang.

Edy Wijayanto selaku peternak mengutarakan “Yang lebih berpengaruh adalah dari penyesusian pakannya, sapi-sapi dari daerah pantura (tuban, blora, purwodadi, jepara, pati dsk) biasanya hanya dikasih makan rumput lapangan dan jerami sehingga ketika kita gemukkan dengan kualitas pakan yg lebih baik akan lebih cepat pertumbuhannya.”

Menurutnya beberapa kali mencoba menggemukkan sapi dari daerah  wonosobo/boyolali cuaca memang lebih dingin hasilnya kurang maksimal meski bibitnya lebih bagus karena umumnya dari daerah tersebut hijauannya dari rumput gajah yg memang sepanjang tahun tersedia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top