Cara mengenal dan mengobati penyakit jembrana pada sapi bali

Kesehatan pada sapi sangat penting dalam menjaga kestabilan produksi sapi pedaging. Pada qurban tahun 2016 ini peternak mengeluhkan Sapi Bali rentan terkena penyakit Jembrana yang menyerang organ dalam dan berbagai organ tubuh termasuk pendarahan pada kulit, sehingga pada saat dipotong organ dalam sudah rusak.

Sapi Bali Qurban Murah Jakarta

Pada penyakit ini biasanya menyerang sapi bali dewasa rata-rata umur 3-4 tahun. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit jembrana adalah: demam (suhu badan sapi tinggi, berkisar antara 39° C-41,5° C), pembengkakan hebat kelenjar limfe, erosi (luka-luka) pada selaput lendir mulut, diare yang sering bercampur darah dan sering terjadi sapi mengalami berkeringat darah.

Penularan penyakit jembrana dari sapi ke sapi lainnya diperkirakan oleh serangga penghisap darah seperti lalat (lalat tapis) caplak dan nyamuk. Serangga-serangga tersebut merupakan serangga penghisap darah. Jika serangga menggigit dan menghisap darah sapi yang sakit.

Penanggulangan penyakit secara umum dilakukan dengan cara pencegahan dan pengobatan. Tindakan pencegahan, yaitu mengupayakan agar virus tidak menyebar, tindakan tersebut meliputi:

Sapi Bali Antri siap Potong di Rumah Pemotongan Hewan
Sapi Bali Antri siap Potong di Rumah Pemotongan Hewan

1)  Karantina.
Memelihara secara terpisah sapi yang baru datang dari lingkungan lain ke lokasi peternakan untuk beberapa hari, setelah itu jika sapi baru tersebut ternyata sehat maka dapat dipelihara bersama dengan sapi yang telah ada di lokasi.

2)  Isolasi.
Mengandakan secara terpisah sapi yang sakit sampai sapi tersebut sembuh.

3)  Sanitasi.
Membersihkan kandang dan lingkungannya setiap hari, supaya tidak ada sampah dan limbah menumpuk di sekitar kandang, karena tumpukan sampah dan limbah merupakan tempat persembunyian dan pembiakan serangga.

Sebaiknya sampah dan limbah segera diproses menjadi pupuk/kompos, karena proses pengomposan dapat memayikan telur dan larva serangga yang ada didalamnya.

4)  Spraying.
Menyemprot kandang dengan anti serangga secara berkala sesuai dengan aturan dan rekomendasi dinas peternak.

5)  Memelihara sapi secara baik, memberinya cukup pakan dan menyediakan  kandang yang layak supaya tubuh sapi menjadi kuat sebab tubuh yang kuat akan dapat bertahan dan mampu melawan penyakit/virus yang menyerangnya.

SUNTIK SAPI
SUNTIK SAPI

6)  Vaksinasi.
Memberikan vaksin jembrana sesuai dengan aturan kepada semua sapi yang sehat, supaya pada setiap sapi terbentuk kekebalan terhadap penyakit jembrana.

Selanjutnya dilakukan tindakan pengobatan, yaitu mengupayakan sapi yang sakit agar segera sembuh, dengan memberikan obat kepada sapi. Ini bisa dilakukan oleh dokter hewan, supaya sapi mendapatkan obat yang tepat dalam takaran yang sesuai dengan tingkat keparahan penyakit dan kondisi sapi.

Disarikan: Oleh: Ni Wajan Leestyawati
(Penyuluh Pertanian di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali)
Sumber: Sinar Tani Edisi 7 13 Januari 2015 No. 3589 Tahun XLV)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top