Selama lima tahun terahir ini, konsumen sapi qurban mulai beralih ke sapi bali, ada beberapa alasan, antara lain sapi bali harganya terjangkau sesuai anggaran bagi kalangan menengah ke bawah. Saat sekarang (29/08/16) harga sapi qurban 2016 berkisar mulai Rp 14.000.000. sampai Rp 21.000.000. per ekornya.
Untuk umur sudah memenuhi syarat rukun berqurban yaitu minimal 2 tahun, dan alasan terakhir kualitas daging dan jumlah karkasannya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan jenis sapi lainnya
Bagi peternak sapi peluang ini cukup menarik untuk memelihara sapi bali, karena banyak permintaan juga keuntungannya cukup besar, karena harga beli bakalannyanya sangat murah jika dibandingkan dengan jenis sapi lainnya, yaitu berkisar Rp 40.000. perkilogram di pasar Beringkit provinsi Bali (1/5/16).
Bahkan jenis sapi bali yang dipelihara di daerah Nusa Tenggara Barat dan Timur harganya hanya Rp 35.000. per kilogramnya (5/5/16). Bila dikalkulasi dengan biaya perawatan selama 4 bulan dan dijual dengan harga Rp 55.000. per kilogramnya, berapa besar keuntungannya yang akan di raup peternak.
Dibalik keuntungan tersebut tentu ada resiko-resiko yang harus diperhitungkan, berikut beberapa pengalaman sapibagus dalam pemeliharaan sapi bali:
Pertama:
Saat pembelian bakalan harus di perhatikan sapi benar-benar sehat dan sempurna alias tidak cacat, perhatikan matanya tidak buta, telinganya tidak sobek, ekornya tidak patah, kakinya lurus untuk menyanggah badannya dan jalannya normal, kulitnya mulus tidak ada cap besi panas di tubuhnya dan jenis sapi jantan yang penampilannya gagang dan menarik.
Ke dua:
Saat pengangkutan dari daerah asal ke Luar Bali perlu perhatian kusus, misalnya dari Provinsi Bali, harus jelas legalitasnya surat jalan dan kesehatannya, karena di beberapa daerah ada pos pemeriksaan hewan. Untuk mengantisipasi gangguan kesehatan dalam pengangkutan, sapi perlu disuntik multi vitamin dan obat anti setres dalam perjalanan.
Kondisi truk angkutan harus baik dan Prima mesinnya, jangan sampai terjadi masalah dalam perjalanan, juga pengawal sapi harus selalu control terhadap kondisi sapi. Tiap 15 jam perjalanan sapi perlu istirahat diberi minum dan makan rumput atau jerami secukupnya.
Ketiga:
Sapi sudah sampai di tempat tujuan harus diistirahatkan dan diberi hijauan yang cukup, beberapa saat kemudian diberi minuman yang dicampur dengan molasses atau tetes tebu untuk menambah energi.
Selang 2 hari setelah istirahat, sapi harus disuntik dengan antibiotik, obat cacing dan vitamin. Bila ada sapi yang kurang sehat, maka perlu di pisahkan atau di karantina supaya tidak menular pada sapi lainnya, dan segera diobati atau panggil dokter untuk mengatasi sapi yang sakit tersebut.
Penyakit yang sering diderita oleh sapi bali adalah radang paru atau phomonia dengan gejala sering batuk-batuk dan harus segera diobati secara rutin selama satu minggu dan bila terlambat mengobatinya akan berakibat kematian.
Pada bulan pertama perawatan di kandang perlu perhatian khusus, karena sapi perlu proses penyesuaian lingkungan dan kebiasaan makan. Bila masa ini sudah terlehati maka untuk bulan-bulan berikutnya akan mudah untuk merawatnya.